SIDOARJO | Jejakperistiwa .com – Sentuhan teknologi dalam birokrasi membuat pekerjaan lebih cepat, efektif dan mudah. Yang terbaru, Pemkab Sidoarjo membuat inovasi penerbitan SK Digital bagi tenaga ASN PPPK. Dengan sistem SK digital tenaga PPPK yang dinyatakan lulus tidak lagi harus mengantri untuk menerima SK. Mereka bisa mendownload secara mandiri SK nya masing-masing melalui aplikasi Simpeg.
Kamis Sore,(28/3/2024) Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali launching aplikasi SK PPPK digital bertepatan dengan kelulusan 105 tenaga PPPK formasi tahun 2023. Mereka yang dinyatakan lulus seleksi terdiri dari 57 tenaga guru dan 48 tenaga kesehatan. Nampak raut wajah bahagia mereka karena impiannya menjadi ASN PPPK tercapai.
Pada kesempatan itu, ratusan ASN PPPK dari guru dan Nakes tersebut secara simbolis menerima SK digital dari Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Mereka tidak lagi menerima petikan SK secara fisik seperti sebelumnya. Pemkab Sidoarjo membuat inovasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian atau Simpeg. SK PPPK tersebut dapat diunduh dari akun aplikasi Simpeg masing-masing penerima. Penyerahan SK PPPK secara digital tersebut sekaligus menandai launching aplikasi Simpeg.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor menyatakan, penyerahan petikan SK bagi ASN saat ini sudah dilakukan secara digital. Seperti penyerahan SK PPPK kali ini. Semuanya sudah paperless atau tanpa kertas. Mereka dapat mengunduh SK PPPK nya dimasing-masing akun Simpegnya dan “Saya yakin Kabupaten Sidoarjo jadi prototipe dan contoh utama bagi kabupaten se Indonesia yang mengarah pada digitalisasi pelayanan,”ucapnya.
Bupati Sidoarjo yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu meminta para ASN PPPK untuk seutuhnya mengabdi kepada Kabupaten Sidoarjo. Amanah yang telah diemban harus dapat dilaksanakan dengan baik. Kemajuan pembangunan Kabupaten Sidoarjo harus dapat ditingkatkan bersama, “Saya ucapkan selamat, apa yang panjenengan terima hari ini harus disyukuri dan bukan hanya bersuka cita hari ini tapi hari ini awal pertama panjenengan menata niat untuk mengabdi Kabupaten Sidoarjo seutuhnya,”ucapnya
Bupati Gus Muhdlor juga meminta ASN harus profesional dalam menjalankan tugasnya. Menurutnya profesional itu bukan hanya ahli, paham dan tahu tugasnya saja. Namun keprofesionalan itu juga dapat dilihat dari kontribusi aktif ASN dalam membangun Kabupaten Sidoarjo.
“Pertanyaannya apakah profesionalisme itu hanya diukur dengan keahlian saja, grade yang tinggi, itu saja apa sudah cukup, jawabannya belum, maka diforum yang baik ini, baik yang menjadi guru baik yang menjadi Nakes saya sampaikan tiga tolak ukur untuk menjadi orang profesional seutuhnya,”ucapnya.
Bupati Gus Muhdlor mengatakan untuk menjadi orang profesional seutuhnya juga harus berani keluar dari rutinitas sehari-hari dalam menjalankan tugasnya. Bukan berpaku pada tugas sehari-hari tanpa mencoba untuk berkembang sebagai seorang ASN. Oleh karenanya menurutnya seorang profesional harus dapat melihat situasi dan kondisi yang sekarang dibutuhkan Kabupaten Sidoarjo.
“Seorang profesional seutuhnya harus mampu dan mau keluar dari rutinitas kesehariannya, orientasi bahwa kita ini terkungkung pada sebuah rutinitas itu adalah contoh bahwa kita ini profesionalitasnya kurang, kontribusi aktifnya kurang karena tidak bisa membaca situasi dan kondisi apa yang sedang dibutuhkan Kabupaten Sidoarjo,”ujarnya.
Selain itu lanjut Bupati Gus Muhdlor, tolak ukur untuk bisa dikatakan sebagai seorang profesional adalah harus mempunyai impact atau dampak yang besar terhadap pembangunan. Dengan kata lain keberadaannya memiliki dampak perubahan yang besar terhadap pembangunan Kabupaten Sidoarjo dibidangnya masing-masing.
“Pastikan bahwa keberadaan panjenengan punya impact yang berbeda, punya warna yang berbeda, punya aura yang berbeda dan bisa menggerakkan sekelilingnya lebih bersemangat membangun Sidoarjo,”pesannya.
Yang terakhir Bupati Gus Muhdlor meminta ASN harus berani membuat inovasi. Menurutnya inovasi wajib dibuat sebagai bentuk pengabdian dalam melayani masyarakat. Dikatakannya seseorang dikenang dengan karyanya. Oleh karenanya seluruh ASN yang ada dapat mempersembahkan karyanya yang bagus bagi pembangunan Kabupaten Sidoarjo.
“Seluruh P3K yang hadir usahakan punya tinggalan, punya warisan, punya legacy yang dapat dinikmati semua orang dan sejarah akan mencatat bahwa panjenengan adalah orang yang membuat legacy itu walaupun skupnya adalah sekolah, jangan sampai sampen tidak dicatat oleh murid sampean bahwa saya dulu besar karena dicetak oleh guru yang namanya Wahyuni, misalnya,”ujarnya.
Sementara itu Rosa Kartika Sari salah satu Nakes penerima SK PPPK merasa bersyukur diterima sebagai ASN PPPK. Perasaan senang dan bahagia tidak bisa diungkapkannya. Menurutnya diterimanya sebagai ASN PPPK merupakan rezeki yang tidak bisa dibayangkannya, “Nyoba beberapa kali ikut tes akhirnya tahun lalu keterima, ini rezeki yang tidak bisa saya bayangkan,”ungkapnya.
Oleh karenanya Rosa berjanji akan memberikan pengabdian terbaiknya kepada Kabupaten Sidoarjo. Tanggung jawab sebagai seorang ASN akan dijalankan sebaik mungkin. Pesan yang disampaikan bupati Sidoarjo akan dilaksanakan dengan penuh amanah.
“Apa yang disampaikan pak bupati tadi seperti harus berani berinovasi akan siap kita laksanakan, kalau sayakan dibidang kesehatan, berarti harus dapat berinovasi bagaimana meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,”sampainya. (Asmoroqondhi)